Abstrak
Kesepian merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda. Studi pra-terdaftar ini meneliti perubahan waktu yang dihabiskan sendirian dari kelas 7 hingga kelas 12, serta prediktor hubungan dan kepribadian dari waktu yang dihabiskan sendirian di masa remaja dan kesepian di awal masa dewasa, menggunakan data dari studi longitudinal terhadap 674 pemuda asal Meksiko di Amerika Serikat, demografi yang berkembang pesat namun kurang diteliti. Waktu yang dihabiskan sendirian menunjukkan peningkatan linear dari kelas 7 hingga kelas 12, dengan peningkatan yang lebih besar dalam waktu yang dihabiskan sendirian di sekolah menengah untuk pemuda yang menghabiskan sebagian besar waktu sendirian di awal sekolah menengah (kelas 9). Waktu yang dihabiskan sendirian yang lebih banyak di kelas 9 secara signifikan diprediksi oleh jenis kelamin, kualitas hubungan teman sebaya yang lebih rendah, dukungan orang tua-anak, kehangatan orang tua, konflik orang tua-anak yang lebih tinggi, permusuhan orang tua, dan neurotisme remaja. Namun, tidak ada prediktor signifikan dari perubahan waktu yang dihabiskan sendirian sepanjang sekolah menengah (dari kelas 9 hingga kelas 12). Terakhir, kesepian di masa dewasa muda diprediksi dengan menghabiskan sebagian besar waktu sendirian, neurotisme yang lebih tinggi, dan ekstroversi yang lebih rendah di kelas 9. Dengan demikian, waktu yang dihabiskan sendirian di masa remaja mungkin merupakan indikator awal yang penting dari kesepian di kemudian hari.
Abstrak Grafis
Kesepian merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak, namun masih ada pertanyaan tentang prekursor dan prediksi kesepian di awal masa dewasa, khususnya bagi remaja asal Meksiko. Studi longitudinal ini meneliti bagaimana kepribadian dan hubungan positif dengan teman sebaya di masa remaja memprediksi pola waktu yang dihabiskan sendirian yang memengaruhi perkembangan kesepian di kemudian hari.
