Abstrak
LATAR BELAKANG
Sulfur dioksida (SO 2 ) umumnya digunakan sebagai bahan pengawet dan antioksidan dalam pengolahan makanan; namun, residunya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Deteksi residu SO 2 yang akurat dan cepat dalam makanan sangat penting untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan konsumen. Dalam studi ini, kami telah mengembangkan sistem sensor fluoresensi multiwarna baru yang menggabungkan titik kuantum CdTe yang dimodifikasi N -asetil- l -sistein dengan cairan ionik triheksil(tetradesil)fosfonium hidroksifenilbenzoksazol.
HASIL
Sensor respons ganda yang dikembangkan menunjukkan transisi warna fluoresensi yang luar biasa, bergeser dari biru ke ungu, merah muda dan akhirnya kuning, sebagai respons terhadap konsentrasi SO 2 berkisar antara 10 hingga 800 mg kg −1 dalam sampel sulingan asam. Transisi warna ini memungkinkan deteksi visual semikuantitatif residu SO 2 , menyediakan metode penilaian yang cepat dan intuitif. Lebih jauh lagi, aplikasi telepon pintar yang terintegrasi dengan algoritma pembelajaran mesin canggih telah dikembangkan untuk memfasilitasi kuantifikasi SO 2 yang tepat melalui analisis merah-hijau-biru dari gambar fluoresensi, mencapai batas deteksi 9,22 mg kg −1 . Sistem sensor menunjukkan akurasi tinggi dengan tingkat pemulihan berkisar antara 94,86% hingga 109,28% untuk matriks makanan yang kompleks.
KESIMPULAN
Sensor fluoresensi multiwarna yang diusulkan merupakan kemajuan signifikan dalam kecerdasan, kesederhanaan, dan efisiensi deteksi residu SO 2 dalam sampel makanan. Metode ini juga menawarkan referensi berharga untuk meningkatkan keamanan pangan dan jaminan kualitas. © 2025 Society of Chemical Industry.