ABSTRAK
Irigasi yang berlebihan secara signifikan mengurangi produktivitas air padi ( Oryza sativa L.) di Pakistan. Studi ini mengevaluasi kebutuhan air tanaman, tren irigasi dan produktivitas air di seluruh wilayah penanaman padi di Pakistan. Data lapangan tentang hasil panen, karakteristik tanah, praktik irigasi dan data cuaca 10 tahun dikumpulkan dari 11 distrik di empat provinsi. Model FAO AquaCrop digunakan untuk menilai kebutuhan air tanaman (evapotranspirasi, ET), neraca air zona akar dan produktivitas air. Kebutuhan air tanaman berkisar antara 787 hingga 1151 mm, sementara irigasi secara konsisten melebihi kebutuhan ini sebesar 95% hingga 123%. Produktivitas air irigasi (WPi) berkisar antara 0,09 hingga 0,19 kg/m 3 , dan produktivitas air evapotranspirasi (ET) (WPet) berkisar antara 0,20 hingga 0,41 kg/m 3 . Irigasi yang berlebihan, 2 hingga 3 kali kebutuhan air tanaman yang sebenarnya, dikaitkan dengan praktik tradisional, kurangnya pengetahuan dan jadwal irigasi yang tidak optimal. Mengoptimalkan penjadwalan irigasi, mengadopsi teknologi canggih, dan menggunakan varietas padi yang tahan kekeringan dan berproduksi tinggi dapat mengurangi kehilangan air dan meningkatkan hasil panen. Temuan ini menawarkan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan produktivitas air dan memastikan ketahanan pangan di wilayah penghasil padi di Pakistan, dengan potensi penerapan di negara-negara penghasil padi lain yang kekurangan air dan menghadapi tantangan serupa.
Meningkatkan Produktivitas Air Padi: Wawasan Mengenai Kebutuhan Air Tanaman dan Irigasi di Pakistan
