Abstrak
LATAR BELAKANG
Diaphorina citri , hama jeruk yang serius, menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan karena perannya dalam menyebarkan Huanglongbing. Perlakuan kimia merupakan metode utama untuk mengendalikan D. citri . Dalam beberapa tahun terakhir, D. citri telah menunjukkan tingkat resistensi yang bervariasi terhadap sejumlah pestisida. Pendekatan gabungan bioassay dan amplicon sequencing dapat memberikan penilaian resistensi yang lebih akurat pada D. citri .
HASIL
Populasi lapangan D. citri menunjukkan variabilitas yang signifikan dalam kerentanan pestisida tergantung pada lokasi geografis. Populasi Guilin menunjukkan sensitivitas imidakloprid tertinggi, dengan median konsentrasi mematikan (LC 50 ) sebesar 1,14 mg L −1 , yang menunjukkan kerentanan yang relatif tinggi terhadap pestisida ini. Sebaliknya, populasi Chongzuo menunjukkan sensitivitas terendah, dengan LC 50 melebihi 2000 mg L −1 , yang mencerminkan tingkat resistensi yang signifikan. Analisis molekuler menunjukkan bahwa tingkat resistensi dikaitkan dengan mutasi genetik spesifik dalam dua area utama: VGSC_L925M, VGSC_M918T, dan reseptor asetilkolin α (nAChRα_N88S). Lebih jauh lagi, ada korelasi antara laju mutasi ini dan tingkat resistensi. Menariknya, mutasi VGSC_L925M lazim terjadi pada populasi Chongzuo, menunjukkan frekuensi signifikan sebesar 42,08%. Mutasi nAChRα_N88S, yang ditemukan pada frekuensi rendah sebesar 0,24%, hanya ditemukan pada populasi Chongzuo.
KESIMPULAN
Frekuensi mutasi VGSC_L925M yang terkait dengan resistensi piretroid dan mutasi nAChRα_N88S yang terkait dengan resistensi neonikotinoid telah terungkap pada D. citri dari daerah penghasil jeruk utama di Tiongkok. Kami merekomendasikan strategi pengelolaan resistensi khusus wilayah, pengurangan segera penggunaan piretroid di daerah Chongzuo dengan frekuensi mutasi L925M yang tinggi. Penelitian ini juga menyediakan data mendasar untuk mengelola resistensi pada D. citri . © 2025 Society of Chemical Industry.