Abstrak
Sifat mikrofisika awan memainkan peran penting dalam perilaku awan stratus, dengan perbedaan mencolok antara bagian yang mengalami presipitasi dan yang tidak mengalami presipitasi. Studi ini menyajikan pengamatan berbasis pesawat pada 8 Mei 2020 di wilayah pesisir di Tiongkok, untuk menyelidiki karakteristik mikrofisika awan stratus cair. Perbedaan signifikan dalam konsentrasi jumlah aerosol ( N a ), konsentrasi tetesan awan ( N c ), dan konsentrasi tetesan gerimis ( N d ) diamati, dengan konsentrasi jumlah yang lebih rendah di bagian presipitasi untuk ketiganya. Jari-jari efektif ( r e ) tetesan awan lebih kecil, sedangkan tetesan gerimis menunjukkan r e yang lebih besar di bagian presipitasi. Di bagian yang tidak mengalami presipitasi, r e tetesan gerimis berkurang seiring ketinggian, sedangkan di bagian presipitasi, tetap konstan karena tetesan yang lebih besar jatuh. Analisis distribusi ukuran aerosol menyiratkan bahwa presipitasi terutama membersihkan aerosol dengan ukuran lebih kecil dari 0,3 μm. Distribusi ukuran partikel awan bersifat bimodal, dengan spektrum yang lebih luas di bagian yang mengalami presipitasi, terutama di lapisan bawah. Selain itu, gerimis berkontribusi sekitar 20% terhadap total kandungan air cair di bagian yang tidak mengalami presipitasi, dan 70% di bagian yang mengalami presipitasi. Temuan kami menyoroti perbedaan yang jelas dalam sifat mikrofisika awan stratus antara bagian yang mengalami presipitasi dan yang tidak mengalami presipitasi, dengan gerimis memainkan peran penting dalam mikrofisika awan dan pembentukan presipitasi.
Poin-poin Utama
- Terdapat perbedaan yang signifikan pada sifat aerosol, awan, dan gerimis antara bagian yang mengalami presipitasi dan yang tidak mengalami presipitasi.
- Distribusi ukuran partikel awan lebih luas di bagian presipitasi, di mana presipitasi terutama membersihkan aerosol <0,3 μm
- Gerimis menyumbang sekitar 20% dari total kandungan air cair di bagian yang tidak mengalami presipitasi, dan 70% di bagian yang mengalami presipitasi.
Ringkasan Bahasa Sederhana
Awan stratus menutupi area yang luas dan berdampak signifikan terhadap anggaran radiasi Bumi. Akan tetapi, sifat awan ini bervariasi antara area dengan curah hujan dan yang tidak. Studi ini, yang didasarkan pada pengamatan pesawat yang dilakukan pada 8 Mei 2020, di atas area pesisir di Tiongkok, mengamati perbedaan ini. Kami menemukan bahwa gerimis memainkan peran penting dalam membentuk sifat awan. Di area yang tidak hujan, jumlah tetesan gerimis meningkat, tetapi ukurannya berkurang seiring ketinggian, yang menunjukkan bagaimana tetesan yang lebih kecil bergabung menjadi tetesan yang lebih besar saat jatuh. Gerimis juga merupakan penyumbang utama air cair di awan. Lebih jauh lagi, presipitasi membantu menghilangkan partikel aerosol yang lebih kecil dari atmosfer. Dengan membandingkan bagian awan yang mengalami presipitasi dan yang tidak mengalami presipitasi, kami menemukan bahwa hujan lebih efektif dalam menghilangkan partikel aerosol yang lebih kecil (kurang dari 0,3 μm). Temuan kami tidak hanya menyoroti perbedaan signifikan dalam sifat mikrofisika awan stratus antara bagian yang mengalami presipitasi dan yang tidak mengalami presipitasi, tetapi juga menggarisbawahi peran penting gerimis dalam kandungan air awan dan pembentukan presipitasi.