Abstrak
Kami telah menggunakan simulasi dinamika molekuler (MD) untuk lebih memahami peran hidrogen yang diimplantasikan angin surya (SW) dan dampak mikrometeorid pada siklus air bulan. Simulasi kami mempertimbangkan efek profil implantasi hidrogen awal beserta karakteristik tumbukan mikrometeorid (sudut, ukuran). Hasil menunjukkan bahwa pembentukan air sangat dipengaruhi oleh lokasi kedalaman awal hidrogen di tanah bulan, beserta karakteristik penumbuknya. Ketika hidrogen didistribusikan (bukannya di dekat permukaan), kami menemukan bahwa hampir semua air yang terbentuk setelah tumbukan mikrometeorid tertahan di substrat. Kami juga mengamati peningkatan produksi air ketika mikrometeorid menabrak permukaan pada sudut normal dibandingkan dengan tumbukan miring yang lebih miring. Sebaliknya, ketika mikrometeorid menabrak permukaan substrat dengan hidrogen di dekat permukaan, kami mengamati karakteristik kehilangan air dan sedikit retensi. Kami juga menggunakan model ini untuk mempelajari mekanisme produksi air di dalam substrat.
Poin-poin Utama
- Pembentukan air dipengaruhi oleh lokasi H di tanah bulan dan sudut serta ukuran tumbukan
- Retensi air sangat bergantung pada distribusi H dalam butiran bulan
- Simulasi atom menunjukkan mekanisme dasar pembentukan dan disosiasi air setelah tumbukan mikrometeorid
Ringkasan Bahasa Sederhana
Kehadiranmathematical equationMolekul O telah terdeteksi di permukaan bulan. Sementara proton yang ditanamkan angin matahari merupakan sumber darimathematical equationO, proses lain seperti tumbukan mikrometeorid juga memengaruhi siklus air bulan. Kami menyajikan simulasi skala atomistik tentang pengaruh hidrogen yang diimplantasikan angin surya dan tumbukan mikrometeorid pada siklus air bulan. Hasilnya menunjukkan indikasi yang jelas tentang pengaruh profil hidrogen awal dan karakteristik tumbukan mikrometeorid (sudut, ukuran) pada pembentukan dan retensi air secara keseluruhan.