Abstrak
Penelitian terkini telah menggunakan sekam kapuk untuk menghilangkan indigo karmin dari air limbah. Proses biosorpsi dilakukan secara batch dengan menyelidiki beberapa parameter. Kondisi optimum dicapai pada pH 2, konsentrasi 1100 mg/L, dan waktu kontak 60 menit dengan kapasitas adsorpsi 45,83 mg/g pada suhu ruangan. Proses adsorpsi indigo karmin mengikuti model isoterm Freundlich (R2 = 0,9572), yang menunjukkan pembentukan adsorpsi berlapis-lapis. Data kinetik disesuaikan dengan model kinetik pseudo orde kedua. Studi adsorpsi termodinamika menunjukkan bahwa proses adsorpsi bersifat spontan dan eksotermik. Fourier Transform Infra-Red (FTIR) menemukan bahwa bilangan gelombang gugus S=O bergeser dari 1094,73 menjadi 1095,57 cm −1 setelah penyerapan indigo karmin. Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Brunauer-Emmett–Teller (BET) menunjukkan bahwa permukaan adsorben menjadi lebih halus dan terjadi pengurangan luas permukaan setelah adsorpsi. Analisis X-Ray Fluorescence (XRF) menunjukkan bahwa persentase Sulfur (S) meningkat, yang mengonfirmasi keberadaan indigo karmin dalam adsorben. Thermogravimetric Analysis (TGA) menunjukkan penurunan berat yang lebih besar pada 230°C karena situs aktif biosorben telah rusak. Persentase penghilangan sekam kapuk tidak berubah secara signifikan setelah empat siklus adsorpsi-desorpsi menggunakan 30% gliserol sebagai agen desorbsi. Sekam kapuk telah berhasil menghilangkan indigo karmin dari air limbah tekstil batik sebanyak 77,04%. Fakta-fakta ini telah membuktikan bahwa sekam kapuk merupakan adsorben yang menjanjikan untuk menghilangkan indigo karmin.
Bahan berbasis lignoselulosa dari limbah sekam kapuk ( Ceiba Pentandra L. Gaertn ) untuk penghilangan zat warna indigo karmin: Studi isoterm, kinetika, termodinamika, dan penggunaan ulang
